Selasa, 11 Oktober 2016

10 Kriteria mainan edukatif yang baik untuk anak-anak



banner-blog-10-kriteria-mainan-edukatif.jpg
Mainan yang sifatnya edukatif bisa membantu anak tumbuh dan berkembang lebih cepat. Apalagi jika usia anak masih di bawah 5 tahun. Masa balita ini merupakan masa emas untuk membentuk anak terutama untuk membentuk segala aspek perkembangannya, mulai dari motorik kasar dan halus, perkembangan kognitif, perkembangan sosial dan perkembangan-perkembangan lainnya.
Berikut 10 kriteria mainan edukatif yang baik untuk anak- anak:


1. Mainan yang sederhana
Mainan yang baik tidak harus mahal atau bertekhnologi tinggi. Mainan terbaik adalah yang bersifat sederhana dan bisa dimainkan dengan banyak cara. Satu set crayon dan kertas adalah contoh dari mainan seperti ini. Anak-anak bisa menggambar apa saja di atas selembar kertas, tidak ada benar-salah. Contoh lain adalah balok-balok yang bisa disusun oleh anak-anak untuk menjadi bentuk apa saja yang dia inginkan atau yang bisa dia buat. Permainan Lego atau yang sejenisnya adalah contoh dari permainan ini.

2. Mainan yang sesuai dengan individu anak
Banyak orang tua menghabiskan banyak uang untuk membeli mainan edukasi yang mahal yang dinilai mereka akan sangat berguna bagi anak-anak, atau karena semua anak tetangga memilikinya.  Namun kadang-kadang anak-anak tidak tertarik untuk memainkannya. Sejak kecil, anak-anak sudah bisa menentukan apa yang menjadi kesukannya. Jadi belikanlah mainan edukatif yang sesuai dengan minat si anak, bukan yang orang tua ingin sang anak untuk memilikinya. Terkadang orang tua secara tidak sadar membelikan mainan yang mereka inginkan sewaktu mereka masih kecil, padahal anak-anak mereka memiliki keinginan yang berbeda.

3. Mainan yang mengasah kreativitas
Kadang-kadang kita bisa memberikan mainan edukasi yang baik bahkan tanpa membeli atau menggunakan mainan sama sekali. Kita bisa menggunakan benda apa saja yang ada di rumah untuk menjadi mainan selama itu aman. Kotak korek api, gagang es krim, botol minuan kosong, semuanya bisa diubah menjadi bahan permainan yang menarik. Keuntungan lain dari menggunakan benda-benda yang ada di sekitar adalah dapat mengasah kreatifitas anak-anak. Sudah menjadi sifat anak-anak untuk merasa cepat bosan dengan satu jenis mainan dan menginginkan mainan yang lain. Dengan terbiasa menggunakan benda-benda yang ada di rumah, maka anak-anak akan terbiasa untuk berpikir bagaimana memanfaatkan benda yang ada untuk melakukan permainan yang mengasyikan.

4. Orang tua adalah “Mainan Edukatif” terbaik yang pernah ada
Bermain bersama orang tua adalah aktivitas permainan yang paling baik buat anak. Bermain kuda-kudaan, ciluk-ba, dan perang bantal adalah contoh dimana orang tua bisa menjadi mainan bagi anak-anak mereka. Sewaktu berinteraksi dengan anak melalui permainan, orang tua dapat mengajarkan anak untuk berbicara, membacakan cerita, dan bermain peran bersama-sama. Menghabiskan satu jam sehari bermain bersama anak-anak lebih baik dari pada membelikan mainan yang mahal dan membiarkan anak bermain sendiri.

5. Pilihlah mainan yang tepat. 
Pada saat membeli mainan untuk anak, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, yang pertama adalah pilihlah mainan yang tepat bagi anak, dalam artian, mainan tersebut sesuai dengan perkembangan dan kemampuan anak. Misalnya untuk anak usia diatas 6 bulan berikanlah mainan yang berwarna cerah dan mengeluarkan bunyi karena anak usia tersebut sangat suka memainkan jenis mainan ini dan juga akan melatih indera penglihatan dan pendengarannya.

6. Pemilihan warna mainan yang cerah.
Pertimbangan selanjutnya dalam memilih mainan yang merangsang perkembangan anak adalah warna. Dalam hal ini, pilihlah mainan yang berwarna cerah dan kontras. Mainan yang berwarna warni yang cerah menarik bagi anak. Selain itu, mainan yang memiliki warna ini dapat melatih indera pengllihatan anak. Anak akan cepat mengerti dan hafal terhadap warna tersebut. Anda juga dapat sekaligus mengajarkan konsep warna kepada anak saat bermain.

7. Mengembangkan konsep dasar
Mainan tersebut bisa mengembangkan konsep dasar. Konsep dasar anak meliputi kemampuan anak untuk mengenal bentuk, warna, besar kecil dan kemmapuan motoril kasar dan halusnya. Banyak aneka mainan yang tersedia untuk melatih konsep dasar anak

8. Mainan tersebut memang untuk anak usia dini. 
Rancangan mainan tersebut memang tergolong untuk anak- anak balita. Jadi tidak ada bagian yang terlalu sulit ataupun berbahaya bagi anak. Misalnya mainan tersebut tidak banyak terdapat bagian yang tajam, tidak terlalu rumit, tidak menjadi bagian yang sangat kecil sehingga bisa tertelan oleh anak.

9. Mainan tersebut melatih ketelitian dan ketekunan anak. 
Mainan yang mendidik adalah mainan yang bosa melatih ketekunan dan ketelitian anak. Hal yang akan terlatih adalah daya fokus anak. Karena ada beberapa anak yang tidak memiliki daya konsentrasi yang baik sehingga anak tersebut tidak memiliki ketelitian dan ketentuan yang baik.
Untuk membeli berbagai macam mainan edukasi anak untuk berbagai usia cek DI SINI.